top of page

Demi Teman Menuju Goa Pindul

Tiga bulan menanti kelanjutan kisah perjalanku ke Jogya ya teman. Maaf ya, dikarenakan kesibukanku yang super duper padat baru bisa posting cerita kelanjutannya nih. Di postingan bulan Februari kemaren, aku sedikit bercerita gimana perjuanganku menuju Jogya demi teman-temanku dari Jakarta. Nah, postingan kali ini aku ceritain gimana aku jadi Guide amatir untuk teman-teman aku yang bisa dibilang orangnya gampang-gampang susah. Begini ceritanya he.he...he..he....


Kita kenalan dulu ya.... Tiga teman aku dari Jakarta diantaranya Nurman, Suud dan Anto. Nurman dan Suud datang ke Jogya via kereta nih. Sebelum kita ketemu, mereka sempat bermalam di rumah dinasnya si Anto. Karna untuk saat ini Anto stay di Gunung Kidul untuk bekerja. Nah mereka bertiga memang punya rencana untuk berlibur ke Goa pindul. Berhubung mereka buta dengan tempat wisata itu, alhasil mintalah bantuan aku untuk jadi Guidenya mereka. Berhubung aku Guide amatir, kita sempet terkecoh dengan tulisan petunjuk arah yg menuju Goa pindul. Seharusnya kita ikuti jalan besar dan tidak mengikuti petunjuk arah yang bikin kita melewati jalur yang kurang sedap. Untuk pengalaman saja, petunjuk arah itu adalah modus ulah para joki petunjuk arah. Mereka memanfaatkan jalur alternatif kampung untuk menuju Goa Pindul.


Sesampainya kita di Goa Pindul, ada pemandangan yang bikin Aku, Suud dan Anto saling menebar tawa. Pemandangan itu adalah melihat wajah Nurman yang was-was kebingungan antara mengikuti petualangan ini atau tidak. Itu disebabkan Nurman tak bisa berenang. Nurman ngebayangin gimana nantinya jika dia jatuh ke sungai dengan arus yang kencang itu. Sayangnya aku tak sempat memfoto bentuk wajah galau si Nurman. Tapi alhamdulillah dengan bujuk rayu teman-teman Nurmanpun bersedia ikut petualangan ini.




Dengan persiapan segala macam yang sudah dipersiapkan oleh para pemandu, siaplah kita mulai petualangan menyusuri Goa Pindul. Tak lupa si Raja narsis berpose untuk mengabadikan petualangan mereka. Dari ketiga temanku, yang anti berfoto itu memang Suud. Jadi, mereka berdua dulu ya yang tampak batang hitungnya. Nurman dengan muka tegangnya dan Anto dengan kacamata gaulnya. Hmmmm serasa jadi model Cover Boy edisi 17 Agustus 45 ya.. wakakakakakakakakak..... peace.....






Rafting ini, kita sengaja pilih rafting Paket Cave Tubing Pindul dengan fasilitas Jasa pemandu, perlengkapan ban pelampung, jaket pelampung, dan asuransi dengan biaya Rp 35.000/ orang. Nah untuk sampai ke Cave Tubing Pindul, kita akan diangkut dengan mobil picup terbuka. Saat kita naik di mobil itu, jadi inget sapi-sapi yang mau diangkut ke pasar hewan untuk dijual deh. Hahahahaahah seru pokoknya.




Nah ini pemandu kita nih, yang nantinya bakal dampingin kita untuk menyusuri Cave Tubing Pindul. Beliau bertugas menarik ban-ban pelampung rombongan sambil sekaligus menjadi pemandu wisata. Di dalam goa nanti petugas ini yang akan menunjukkan kepada kita tentang beberapa informasi yang menarik. Oh ya jika memasuki Goa Pindul harus saling bergandengan ya. Di bannya ada talinya khusus yang harus dipegang oleh sesama anggota rombongan. Jika kita datang sendirian atau dengan kelompok kecil biasanya akan digabungkan dengan rombongan lainnya. Tapi waktu itu kita kebetulan tidak digabung dengan kelompok lain, padahal kita cuma berempat. Ya mungkin karna kita datang bukan diwaktu hari libur kali ya.... Kita diperbolehkan membawa kamera selama memasuki Goa Pindul dan bebas memotret namun harus hati-hati ya, lengah dikit bisa kecemplung ke air nanti kameranya. Tapi kalau tidak bawa kamera juga sayang banget, kapan lagi bisa mendapatkan moment unik seperti ini.



Hoo... hooo.. hooooo..... itu dia Suud baru nongol batang hitungnya. Lihat deh gimana dia nikmatin duduk di ban itu. Hmmmm serasa tak punya dosa ya....

Sepanjang perjalanan menyusuri Goa pindul, diantara kita berempat yang terlihat paling tegang adalah Nurman. Ya secara dia sendiri yang takut dengan air alias tak bisa berenang. Memang seh, setiap pose foto dia terlihat tak ada masalah dengan petualangan ini. Tapi kita tahu kok dia amat sangat tegang dan ingin sekali menyudahi petualangan ini.


Sesekali Anto dan Suud goyang-goyangin ban punya Nurman. Dan Nurmanmunpun histeris ketakutan. Pemandangan yang lucu bagiku

Keseruan ini tak berhenti di dalam Goa saja. Namun selepas kita memasuki Goa dan keluar dari Goa itu, kita akan dapati air terjun kecil yang bisa kita temui di pinggir sungai yang kita lalui. Di air terjun ini kita dapat berhenti sejenak untuk bermain-main dengan air terjun yang mengalir begitu derasnya. Kita bergantian untuk berada di bawah guyuran air terjun yang jatuh ke sungai ini. Saking derasnya air terjun, sensasi guyuran air ini seperti pijatan alami untuk tubuh kita.



Sampai pada akhirnya kita menyudahi petualangan ini. Sedikit yang kita sesalkan, kita tidak bisa merasakan semua rafting yang ada di Goa Pindul ini dikarenakan keterbatasan waktu kita. Namun kita pastikan, kita akan balik lagi ketempat ini dan akan mersakan semua rafting yang ada.

Featured Posts
Recent Posts
Follow Us
  • Facebook App Icon
  • Twitter App Icon
  • Instagram App Icon
  • Google+ App Icon
  • LinkedIn App Icon

© 2015 by Tika IT YOURSELF. Proudly created with Wix.com

Unknown Track - Unknown Artist
00:00 / 00:00
bottom of page