Menikmati Hijaunya Sawah
Sejenak kusempatkan tuk bermain di hijaunya sawah. Kepenatan, rasa lelah dan kebisingan kota yang sering ketumui setiap hari tak ada disini. Aku memang terlalu sibuk dengan bisnis-bisnisku hingga tak sempat menikmati indahnya alam ini. Hijau kuning yang begitu indah. Burung-burung kecil terbang bebas kesana-kemari. Angin berhembus tak terlalu kencang, tak sekencang angin di lepas pantai, bagai penerima tamu yang tak berwujud menyapa hangat pengunjung. Ia menyapukan lelah dan penat yang berserakan di benak pikiran akibat aktifitasku seharian. Sungguh itu pemandangan yang sulit kutemukan, Semakin larut memandanginya, semakin cantik dia. Belum lagi ia semakin dipercantik dengan warna biru khas di langit yang begitu cerah yang ditemani oleh kilauan cahaya dari sinar-sinar terakhir mentari di sore itu. Tampak seorang lelaki paruh baya memakai topi bundar dengan bagian atas membentuk kerucut yang agak lebar memayungi kepalanya. Topi yang biasa dikenal orang sebagai topi “Pak Tani”. Lelaki itu sedang membungkuk. Entah apa yang ia kerjakan. Mungkin sedang membersihkan padi-padinya. Tidak terlalu jelas, karena ia berada di tengah-tengah sawah. Ia membungkuk sangat lama seperti tak kenal lelah. Mungkin karena ia dipacu oleh gelimangan semangat. Apalagi padi-padinya sebentar lagi siap untuk dipanen. “Salut sama Pak Tani,” ucapku dalam hati.
Sawah ini adalah tempat favoritku disaat rasa jenuhku datang. Aku bahkan rela jauh-jauh untuk datangin tempat ini. Kebetulan tempat ini dekat dengan rumah sahabatku. Aku merasa tenang, nyaman dan damai. Masalah-masalah seketika hilang begitu saja. Entahlah, aku sangat menikmatinya.
Padi-padi tumbuh dengan subur
Serentak memancarkan hijau yang indah Angin bertiup sepoi-sepoi Begiu indah pemandangan sawah
Para petani membawa cangkul Mereka mulai menanam padi Banyak burung berkicau riang Menyambut indahnya pemandangan sawah
Ya Allah sungguh indah ciptaanMU Kau ciptakan surga dunia
